1. Aperture adalah komponen dari lensa yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kamera.
Diafragma lensa biasanya membentuk lubang mirip lingkaran atau segi
tertentu. Ia terbentuk dari sejumlah lembaran logam (umumnya 5, 7 atau 8
lembar) yang dapat diatur untuk mengubah ukuran dari lubang bukaan
(rana/ shuter) lensa dimana cahaya akan lewat
atau dalam fotografi digital Aperture Adalah
ukuran bukaan lensa yang
berfungsi memasukkan dan meneruskan cahaya ke film atau sensor. ukuran
besar kecilnya diatur melalui diafragma. Pada kamera umumnya tertera
2,8; 4; 5,6 dst. angka2 tersebut dikenal sebagai f-number, jadi disebut
aperture (bukaan) f/2,8; f/4; f/5,6 dst. Semakin besar aperture semakin
kecil f-numbernya dan semakin kecil pula diameter bukaannya, jadi f/16
lebih kecil diameternya daripada f/5,6
Cara kerja aperture mirip pupil
pada mata manusia, semakin banyak cahaya yang masuk, semakin kecil
diameter pupil, begitu pula sebaliknya. Aperture sangat berhubungan
dengan ruang tajam atau depth of field, semakin besar f-number, misal
f/22, rentang ketajaman akan semakin lebar. Artinya objek di belakang
dan di depan fokus utama memiliki ketajaman yang baik. sebaliknya kita
akan mendapatkan efek blur/buram untuk objekdi depan dan dibelakang
fokus utama jika menggunakan f-number kecil, misal f/2,8
Shutter speed dan aperture harus
bersinergi untuk mendapatkan exposure yang tepat. Peranan ISO juga
penting, semakin tinggi ISO yang digunakan, maka kepekaan terhadap
cahaya pun makin besar, sehingga pada pencahayaan kurang pun, shutter
speed maupun aperture masih dapat digunakan secara maksimal. Tapi perlu
diingat, semakin tinggi ISO yang digunakan, akan semakin tinggi tingkat
noise ataupun grain yang dihasilkan
2. ( ISO / ASA adalah Kecepatan film
adalah istilah dalam fotografi untuk mengukur tingkat kesensitivitas
atau kepekaan film foto terhadap cahaya. Film dengan kepekaan rendah
(memiliki angka ISO rendah) membutuhkan sorotan (Inggris: exposure) yang
lebih lama sehingga disebut slow film, sedangkan film dengan kepekaan tinggi (memiliki angka ISO tinggi) membutuhkan exposure yang singkat. )
Untuk mengetahui apakah exposure
sudah tepat atau belum, pada kamera digital ato konvensional tersedia
fasilitas metering. Sehingga terjadinya over exposure (kelebihan
pencahayaan) atau under exposure (kekurangan pencahayaan) dapat
diminimalkan.
Setelah teknik dasar dapat
dikuasai, berikutnya yg dibutuhkan adalah jam terbang, karena seni
fotografi identik dengan momen, dan momen yg baik tidak mudah terulang,
kepiawaian menentukan komposisi dan sudut ambil gambar dapat berkembang
seiring jam terbang, kemudian perbanyak referensi dari, buku, internet,
maupun sumber2 lain. Bagaimana bagus dan canggihnya sebuah kamera, hanya
merupakan sebuah alat, yg menentukan adalah orang yg berada di belakang
kamera
Semoga bermanfaat.. :)
Kamis, 25 Oktober 2012
Aperture dan ISO
Diposting oleh
Unknown
,
di
20.01
Receba as novidades do blog em seu e-mail
Cadastre-se e receba direto no seu e-mail. É grátis! Digite o seu e-mail e depois confirme para começar a receber novidades exclusivas do Blog!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
1. RTFM Seorang kameramen yang baik mengetahui dengan baik kameranya agar bisa menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Maka anda bisa pelajar...
-
Sebagai seorang fotografer pasti Kesal dengan jamur yang menggelayut di bagian dalam lensa Sekarang saya memberikan tips Cara Mudah Membe...
-
Jika Anda suka memotret binatang maka artikel ini akan memberikan anda beberapa tips praktis yang dapat langsung Anda mulai menggunakan. Fo...
-
Bagi fotografer yang terbiasa mengamati masalah-masalah sosial, maka objek yang berlatar belakang aktifitas manusia ini akan menjadi seb...
-
Canon EF 70-200 f/4 L USM Lensa Canon EF 70-200mm f/4L USM adalah lensa tele profesional yang cocok untuk berbagai momen seperti acara ol...