Aturan penamaan lensa Nikon kadang cukup membingungkan, karena mereka
menggunakan huruf dan singkatan untuk mengenali komponen-komponen
lensa. Dalam artikel ini kita akan mengenal singkatan-singkatan yang
dipakai dalam lensa Nikon, sehingga akan mudah bagi anda mengerti
spesifikasi lensa hanya dengan melihat namanya, cukup berguna terutama
saat kita akan membeli sebuah lensa.
AF
Singkatan dari Auto Focus, artinya lensa bisa fokus secara otomatis melalui kamera.
AF-D – Auto Focus with Distance Information
Artinya same seperti AF dengan tambahan bahwa lensa mampu mengirim
informasi jarak antara obyek foto dan lensa ke kamera yang oleh kamera
akan dipakai untuk menentukan metering
SWM – Silent Wave Motor
Lensa dengan nama ini memiliki kemampuan mengganti fokus dari auto
focus ke manual focus secara cepat hanya dengan memutar focusing ring,
tanpa harus mengganti mode focusing seperti hanlanya di lensa AF-D
AF-S – Auto Focus Dengan Silent Wave Motor
Lensa AF-S memiliki motor didalamnya sehingga bisa bekerja dengan
semua jenis kamera DSLR Nikon yang tidak memiliki motor sendiri; kamera
ini antara lain: D40/D40X, D60, D5000.
IF – Internal Focusing
Lensa mampu mencari fokus secara cepat hanya dengan menggerakkan
elemen-elemen internal tanpa harus menggerakkan barel lensa (tanpa harus
menggerakkan dan atau memanjangkan bagian depan lensa). Lensa dengan
fitur IF mampu mencari fokus lebih cepat dibandingkan lensa non IF,
lensa ini antara lain: Nikon 18-200mm f/3.5-5.6 VR II dan Nikon 70-200mm
f/2.8 VR II.
RF – Rear Focusing
Cara lensa mencari fokus adalah dengan menggerakkan elemen internal di bagian belakang lensa.
G
Jika anda melihat huruf G dibelakang aperture lensa, misalnya: Nikon
50mm AF-S f/1.4G, artinya bahwa lensa tersebut tidak memiliki ring untuk
mengatur aperture. Hampir semua lensa modern Nikon bertipe G.
Micro
Artinya sama dengan Macro, artinya lensa dengan spesialisasi untuk fotografi makro (jarak dekat).
PC-E – Perspective Control with Electronic Diapragm
Memungkinkan teknik tilt-shift, alias lensa bisa digeser dan dibengkokkan.
ED – Extra Low Dispersion
Adalah lensa dengan chromatic aberration minimal, lensa ini tidak
menyebarkan cahaya yang membuat munculnya chromatic aberration di foto.
Apa itu Chromatic Aberration?
DC – Defocus Control
Lensa dengan fitur ini memungkinkan kita mengontrol bokeh (apa itu bokeh?), yang biasanya bagus untuk foto potret.
VR – Vibration Reduction
Memungkinkan kita menggunakan lensa dalam shutter speed yang rendah
hanya dengan memeganngya tanpa harus membutuhkan tripod. Lensa dengan VR
dilengkapi dengan sensor gerakan yang mendeteksi pergerakan tangan dan
kemudian mengkompensasinya sehingga bisa meminimalisir blur.
SIC – Super Integrated Coating
Lensa dengan fitur ini mampu menghasilkan warna yang lebih bagus dan biasanya mampu mengeliminir ghosting dan flare.
N – Nano Crystal Coat
Huruf N biasanya ditampilkan dengan stiker emas dibagian atas. Lensa
dengan nano crystal coat mampu meminimalkan ghosting dan internal flare
sehingga foto yang dihasilkan bisa lebih jernih (clarity).
Dx
Lensa dengan huruf DX berarti lensa tersebut khusus didesain untuk
digunakan dengan kamera DX milik Nikon seperti D3000/D5000/D90/D300s.
Lensa DX juga bisa dipakai dikamera full frame Nikon (FX), hanya
resolusi foto yang dihasilkan hanya separuhnya.
Contoh:
Jika anda amati lensa pada foto diatas, nama resminya adalah “AF-S
Nikkor 24mm 1:1,4G ED”, bisa kita baca bahwa ini adalah lensa Nikon
(Nikkor = Nikon) dengan panjang focal 24mm dengan aperture minimum
f/1.4, memiliki auto-focus didalamya yang dilengkapi dengan Silent-wave
motor (AF-S), tanpa ring aperture (G) dan menggunakan gelas dengan
dispersi sangat rendah (ED). Huruf N besar disamping kanan berarti ia
menggunakan Nano Crystal Coat.